Opini

Teknologi Deteksi Proaktif Facebook

Facebook menggunakan teknologi deteksi proaktif (proactive detection technologi) berupa teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) untuk melacak konten negatif dan langsung menghapusnya sebelum orang lain melihatnya.

Facebook mengatakan perusahaan telah meningkatkan “teknologi deteksi proaktif”. “Kami sekarang dapat mendeteksi teks yang tertanam dalam gambar dan video untuk memahami konteks lengkapnya, dan kami telah membangun teknologi pencocokan media untuk menemukan konten yang identik atau hampir identik dengan foto, video, teks dan bahkan audio kami yang sudah dihapus,” kata pernyataan itu.

Teknologi kecerdasan buatan

Mengutip rilis dari https://techcrunch.com/, dinyatakan bahwa ini adalah perangkat lunak baru yang memiliki misi ke depan untuk menyelamatkan nyawa manusia. Tentu dalam pengertian yang luas.

Mungkin ini erat hubungannya dengan posting atau konten yang terindikasi bernuansa teror, ancaman atau tindakan mengarah pada bulliying, konten dan unggahan kebencian hingga pembunuhan.

Teknologi kecerdasan buatan “deteksi proaktif” baru yang dimiliki Facebook akan memindai semua posting yang isinya mengarah pada pola pemikiran yang mengancam kematian seseorang. Atau ancaman kematian yang diarahkan pada diri pemosting.

Ini semacam warning agar posting seseorang tidak berisi nuansa yang mengarah pada ancaman akan kematian. Dengan pola deteksi dini semacam itu, Facebook hendak menawarkan untuk mengirim resources bidang kesehatan mental kepada pengguna yang berisiko, atau teman-teman mereka, atau menghubungi responden lokal yang pertama berinteraksi dengan pihak yang memposting.

Posting akan ditandai sebagai hal yang mengkhawatirkan. Kemudian Facebook akan mengirim moderator untuk menanggapi posting tersebut sebelum ada laporan dari pengguna lain. Facebook dengan demikian dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengirim bantuan guna menangani posting yang mencurigakan tersebut.

Facebook mengklaim, sebelumnya teknologi kecerdasan buatan ini sudah diuji untuk mendeteksi posting yang bermasalah dan lebih menonjol mengemukakan opsi pelaporan ancaman bunuh diri kepada teman-teman di AS.

Sekarang dan ke depan, Facebook akan menjelajahi semua jenis konten di seluruh dunia dengan kecerdasan buatan ini. Dengan pengecualian di Uni Eropa, di mana Undang-undang Perlindungan Data Umum mempersulit penggunaan teknologi ini.

Komunitas yang aman

CEO Facebook Mark Zuckerberg menulis bahwa : “Ada peristiwa yang sangat tragis – seperti bunuh diri, beberapa live streaming – yang mungkin bisa dicegah jika seseorang menyadari apa yang terjadi dan melaporkanya lebih cepat. . . Kecerdasan buatan dapat membantu memberikan pendekatan yang lebih baik.”

Facebook berada dalam posisi unik — melalui dukungannya terhadap jaringan dan pertemanan di situs tersebut — untuk membantu menghubungkan seseorang dalam situasi sulit ini dengan orang-orang yang dapat mendukung mereka.

Menghubungkan orang dengan sumber daya yang mereka butuhkan adalah bagian dari upaya berkelanjutan Facebook untuk membantu membangun komunitas yang aman di dalam dan di luar Facebook.

Kita tidak tahu interaksi seperti apa yang kelak akan semakin mewarnai keterhubungan antar orang melalui Facebook. Yang pasti ada banyak hal yang bergantung kepada kita bagaimana sebagai user memanfaatkan Facebook.

Kita semua ingin membantu Facebook sebagai wadah dan komunitas yang aman untuk semua orang. Termasuk semua pengguna sosial media Facebook di Indonesia. Demikian semoga bermanfaat.

Baca juga: Apa itu Swasensor ?

Kang Nawar

Hello ! Saya Kang Nawar aka. Munawar A.M. Penulis Freelance. Terima kasih sudah singgah di Blog Artikel Opini, Review & Esai Digital ini. Berkenan kiranya untuk membagikan artikel dan mengikuti saya di media sosial. Terima kasih sudah singgah. Saya berharap Anda akan datang kembali ke blog ini. Terima Kasih.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button