Ketaatan, Keberanian dan Keteladanan Nabi Ibrahim As.
Idul Adha selalu identik dengan kisah atau hikayat Nabi Ibrahim Alaihissalam. Dari Ayah Nabi Ismail ini, Kita bercermin tentang ketaatan, keberanian dan sekaligus keteladanan atau uswah.
Di antara para rasul yang dijadikan teladan adalah Nabi Ibrahim Alaihissalam. Ini sangat penting kita ingat kita sebut dan kita renungkan kembali kemudian kita teladani. Artikel Esai Islami Hikayat-Uswah ini untuk menyongsong Idul Adha, menguraikan tentang Ketaatan, Keberanian dan Keteladanan Ibrahim Alaihissalam
Nabi Ibrahim As.
Nabi Ibrahim Alaihissalam selain beliau Nabi Pilihan yang mendapat gelar Khalilullah (kekasih Allah), juga disebut Abul Anbiya (Bapak dari para Nabi). Mengapa, karena Nabi-Nabi sesudah beliau adalah dari Dzuriyahnya (keturunannya). Seperti nabi-nabi Nabi Ishaq, Ya`qub, Yusuf, Syu’aib, Harun, Musa sampai Nabi Isa Alaihissalam.
Demikian juga Nabi Muhammad Sollallohu ‘Alaihi Wasallam bin Abdullah, bin Abdil Mutholib, bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoy bin Kilab, bin Murroh bin Ka`ab, bin Luay, bin Gholib, bin Fihir, (Fihri dengan laqob Quroisy) bin Malik bin Nadlor, bin Kinanah bin Khuzaimah, bin Mudrikah bin Ilyas, bin Mudlor bin Nizar bin Ma`ad bin `Adnan bin Nabi Isma`il bin Ibrahim Alaihissalam. Itulah dengan silsilah Nabi Muhammad Sollallohu ‘Alaihi Wasallam
Nabi Ibrahim oleh Yahudi diklaim sebagai Yahudi, oleh kaum Nasrani diklaim sebagai pengikut Nasrani, dan kaum musyrik mengklaim bahwa mereka mengikuti Milah Ibrahim.
Nabi Ibrahim Alaihissalam adalah peletak dasar Keislaman, Kemusliman dan Keberislaman.
Untuk menolak anggapan mereka Allah turunkan ayat kepada Nabi Muhammad Sollallohu ‘Alaihi Wasallam yang bunyinya; Ibrahim bukanlah Yahudi dan bukanlah Nasrani akan tetapi dia adalah yang bersih dan muslim dan dia bukan orang yang menyekutukan Allah” (QS. Ali Imran: 67)
Bahkan Allah sendiri memerintahkan kepada Nabi Muhammad Sollallohu ‘Alaihi Wasallam, agar beliau senantiasa mengenang jasa-jasa Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Agar kita semua sebagai umat Muhammad Sollallohu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah melupakan keteladanan dan jasa Nabi Ibrahim Alaihissalam. Setidaknya dalam 3 hal, keberanian, ketaatan dan keteladanan Ibrahim Alaihissalam
Tauhid
Pertama Keberanian Nabi Ibrahim Alaihissalam. Keberanian Nabi Ibrahmim tercermin ketika hendak mereformasi dan merubah masyarakatnya dan penguasanya dari penyembahan kepada materi, benda dan berhala-berhala kepada Tauhid mengesakan Allah.
Kalimat Tauhid, Laa Ilaaha Illallah, bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, terlebih dahulu Ibrahim Alaihissalam menyampaikannya kepada ayahnya sendiri, dengan bahasa yang santun beliau sampaikan pemahaman.
Sebagaimana telah dikisahkan dalam Al-Quran : Dan ingatlah dalam kitab Ibrahim sesungguhnya dia adalah orang yang benar lg seorang nabi, ingatlah ketika ia berkata kepada ayahnya wahai ayahku kenapa engkau menyembah apa-apa yang tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat? wahai ayahku sesungguhnya telah sampai kepadaku wahyu, apa-apa yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku aku tunjukkan jalan yang lurus, wahai ayahku janganlah engkau menyembah setan sesungguhnya setan itu bermaksiat kepada Allah. Wahai ayahku sesungguhnya aku takut azab Allah akan menimpamu sehingga setan menjadi temanmu. Lalu ayah Ibrahim berkata kepada Ibrahim, Hai Ibrahim apakah engkau membenci tuhan- tuhan ku? Sungguh jika engkau tidak berhenti membenci tuhan-tuhanku sungguh aku akan merajammu dan pergilah segera dariku. Ibrahim berkata semoga engkau selamat dan aku akan mendoakan untukmu agar Allah Tuhanku mengampunimu sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku”.(Q.S. Maryam 41-47).
Qurban, Taat Perintah
Kedua, Ketaatan Nabi Ibrahim Alaihissalam dalam menjalankan perintah. Ya, teladan ketaatan dalam menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Untuk menyembelih Ismail Alaihissalam, putra tercinta yang didamba-dambakan dalam doanya: Robbi HabLii Minassholihin.
Ketaatan Nabi Ibrahim Alaihissalam itu di abadikan oleh Allah dalam al-Qur’an; “Wahai Ibrahim engkau telah membenarkan perintah-Ku melalui mimpimu Sesungguhnya dengan demikian akan membalas orang-orang yang berbuat baik, sesungguhnya ini adalah ujian yang nyata dan kami tebus ismail dengan sembelihan hewan kurban yang besar. Dan kami jadikan teladan untuk orang-orang yang sesudahnya, keselamatan untuk Nabi Ibrahim, demikianlah kami membalas orang-orang yang berbuat baik”.(Q.S. As-shafat 103-110)
Ibadah Haji
Ketiga, Keteladanan Nabi Ibrahim Alaihissalam. Ketika diperintah Allah Subhanahu wa Ta’ala agar merekonstruksi kembali Ka’bah Baitullah yang pertama dibangun di muka bumi. Nabi Ibrahim bersama Ismail membangun kembali Ka’bah sesuai dengan petunjuk Allah, dan sesudah selesai membangun Allah perintahkan Ibrahim agar memanggil umat manusia untuk berhaji.
Hingga kini Ibadah Haji merupakan sebuah mu’tamar internasional yang mempertemukan umat muslim sejagad raya dari berbagai ras, suku dan bangsa dengan beragam macam bahasa.
Ibrahim tidak hanya membangun Ka’bah tetapi juga memperkokoh konsep tata kota dan tata niaga di Mekah dengan disertai do’a. Sehingga negeri yang yang tandus, kering dan tidak ada tanaman menjadi negeri yang aman, penduduknya terdiri dari orang-orang yang beriman bertaqwa mendirikan sholat dan dijauhkan dari penghambaan terhadap berhala-berhala.
Selain itu Mekah menjadi negeri yang yang menarik mempesona banyak dikunjungi manusia. Bahkan Mekah menjadi negeri yang penduduknya diberi kecukupan rizki. dari buah-buahan walaupun bumi Mekah sangatlah tandus dan kering. Doa Nabi Ibrahim : “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”
Sebagai muslim kita harus meneladani kemuliaan Nabi Ibrahim Alaihissalam, yang selalu menunjukkan ketaatan, keberanian dan keteladanan; taat kepada perintah, berani menjalankan perintah dan sabar dalam memberi teladan.
Demikian, semoga artikel esai islami hikayat uswah bisa menginspirasi ketaatan kita, keberanian kita dan kehendak kita untuk bercermin pada kisah dan uswah dari keteladanan Nabi Ibrahim.