Spiritual, Spiritualis, Spiritualitas dan Spiritualisme

Spiritual, spiritualis, spiritualitas dan spiritualisme merupakan konsep yang saling berhubungan secara definisi dan makna seta pengertiannya. Spiritual adalah kondisi ruhani, inner, batiniah, invisible, yang melahirkan seorang spiritualis dan dengan spiritualitas orang menjalani dan melampaui kehidupan, menjadi pondasi lahirnya konsep spiritualisme.
Spiriatual adalah hal yang berkaitan dengan perasaan dan keyakinan yang mendalam, terutama keyakinan agama.. Spiritual adalah konsep luas dengan ruang untuk banyak perspektif. Secara umum, ini mencakup rasa keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
Spiritualitas mencakup pengakuan terhadap suatu perasaan atau rasa atau keyakinan bahwa ada sesuatu yang lebih besar daripada diri sendiri. Sesuatu yang lebih penting dalam menjadi manusia daripada pengalaman indrawi. Dan bahwa keseluruhan sesuatu yang lebih besar yang menjadi dari bagian kita bersifat kosmis atau ilahi.
Sementara spiritualis adalah seseorang yang memandang kehidupan di luar sudut pandang agama dan tidak terikat pada keyakinan yang membatasi. Agama membawa disiplin, mengajarkan kebajikan seperti iman. Tetapi dalam diri seorang spiritualis, spiritualitas lebih luas dan melampaui dogma dan perintah yang terkait dengan agama.
Spiritual, Spiritualis, Spiritualitas melahirkan konsep Spiritualisme. Spiritualisme adalah kepercayaan bahwa roh orang yang telah meninggal dapat berkomunikasi dengan orang yang masih hidup. Dalam praktiknya biasanya melalui suatu media. Kemudian ada yang memberkan pengertian bahwa spiritualisme adalah agama akal sehat, agama yang mengetahui dan hidup.
Penganut sepiritualisme menerima semua kebenaran dan berusaha membuktikan keabsahannya. Kebenaran ada di alam, dalam agama lain, dalam tulisan, dalam ilmu pengetahuan, dalam filsafat, dalam Hukum Ilahi dan penerimaannya melalui lalu lintas komunikasi ruhaniyah, yang bersifat roh.
Spiritualisme berbeda dengan agama-agama besar dan kecil di dunia (Kristen, Yudaisme, Islam, dll). Karena spiritualisme ini masih baru, belum hadir secara global, dan belum mempunyai kumpulan teologi.
Namun ini adalah gerakan keagamaan baru yang memiliki ritual, komponen doktrinal, kepercayaan pada alam transenden. Dan memiliki dimensi pengalaman, elemen yang juga dimiliki oleh banyak agama lain. Seementara, validitas spiritualisme selalu menjadi kontroversi, sebagian karena citra negatif yang diberikan oleh orang-orang penipu terhadap komunikasi dari ‘pihak lain’.
Baca juga: Hubungan Spiritualitas dengan Agama, Seperti Apa ?
Spiritual, Spiritualis, Spiritualitas dan Agama
Memahami makna dan penegrtian spiritual, spiritualis, spiritualitas dan spiritualisme adalah hal yang sah dalam konteks keilmuan. Sebagai sebuah pengetahuan dan alat untuk menganalisa fenomena yang terjadi. Ke empatnya merupakan fakta hoistoris dalam kehidupan manusia sepanjang sejarahnya. Bahkan hingga sampai saat ini.
Hal-hal yang spiritual, spiritualitas dan para sepiritulis, ada dalam setiap agama, akan tetapi sepiritualisme sering keluar menjauh, bahkan mengklaim berada di luar agama. Oleh sebab itu, memahaminya harus dengan hati-hati, karena bisa terjebak dalam makna dan pengertian yang mengikat, lalu menggeser keyakinan dalam beragama.
Baca juga: Perjalanan Spiritual, Menggali Makna dan Pengertian
Ada titik temu antara spiritual, spiritualis, spiritualitas dan agama-agama, yaitu di dalam konsep keberadaan sesuatu yang lebih besar, yang bersifat transendent. Para nabi dalam agama-agama samawi adalah para spiritualis yang dengan spirit dan spiritualitasnya tampil otoritatif membawakan pesan-pesan transendental (wahyu).
Para nabi mengajarkan hal ihwal spiritualitas, akan tetapi mengajarkan spiritualitas yang otentik, ilahi, kewahyuan, dan melembagakannya dalam agama-agama. Sebagai mana terlembagakannya agama samawi, dan sistem kepenganutan yang mengakar kuat dan keumatan yang lebih luas melampaui benua yang ada.
Akan tetapi para Nabi tidak membawa spiritualitas sebagai sebuah isme dan gerakan baru yang menyalahi otentisitas. Sebagai mana spiritualisme yang dikonsepsikan oleh kaum spiritualis modern dengan gerakan spiritualismenya, yang kemudian mengarah kepada pseudo-religion, agama semu, yang melembaga. Namun juga banyak pengikutnya.
Artikel opini tentang makna dan pengertian spiritual, spiritualis, spiritualitas dan spiritualisme ini akan dikembangkan ke dalam beberapa artikel. Agar mendapatkan pemahaman yang lebih luas. Semoga bermanfaat.