Ziarah Makam Kiai Abbas Buntet Pesantren Cirebon

Artikel jejak waktu ini merangkum sekilas catatan perjalanan ziarah ke makam Kiai Abbas Abdul Jamil yang berada di komplek Pemakaman Gajah Ngambung di dekat Pondok Buntet Pesantren di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Ziarah kali ini Kami lakukan pada pekan kedua bulan Juli 2025 bersama keluarga Jamaah Haji tahun keberangkatan 2019. Sebelumnya, Kami bersama jamaah sepakat untuk melaksanakan ziarah tahun ini ke makam Kiai Abbas Abdul Jamil dan ke Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon.

Perjalanan ziarah dimulai dari komplek pemakaman atau maqbarah masyayikh pondok pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap. Di maqbarah tersebut, Kami menziarahi para Ulama sepuh di Kabupaten Cilacap seperti KH Badawi Hanafi, KH Mustholih Badawi dan KH Chasbullah Badawi bersama dzurriyatnya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam dari Cilacap ke Cirebon, kami tiba di pondok Buntet Pesantren. Kemudian melaksanakan shalat Isya di Masjid Buntet Pesantren yang menurut sejarah didirikan pada tahun 1750 oleh Kiai Muqoyyim, pendiri Pondok Pesantren Buntet.

Masjid Pondok Buntet Pesantren ini memiliki perpaduan unik antara arsitektur Jawa dan Tionghoa. Merupakan bangunan yang mencerminkan hasil dari proses akulturasi antara masyarakat Buntet Pesantren dan etnis Tionghoa.

Ziarah Makam Kiai Abbas

Usai melaksanakan shalat Isya, kami berjalan menyusuri komplek Pondok Buntet Pesantren menuju lokasi makam. Yaitu di pemakaman Gajah Ngambung. Perjalanan tidak lebih dari 5 menit. Namun karena kondisi malam hari, kami berjalan dengan pelan-pelan.

Pemakaman (maqbarah, pesarean) Gajah Ngambung merupakan tempat pemakaman umum warga desa sekaligus tempat ziarah. Namun di dalam area makam terdapat satu komplek pemakaman khusus untuk keluarga besar Pondok Buntet Pesantren. Termasuk makam Kiai Abbas Abdul Jamil di komplek pemakaman Gajah Ngambung yang menjadi tujuan ziarah.

Ngunduh spirit perjuangan merupakan bagian dari tujuan ziarah, memetik hikmah dari sejarah peran dan kiprah seseorang yang kita sengaja berziarah ke makamnya. Dengan mendekat ke makam seseorang, kita juga menjadi merasa dekat, tidak hanya secara fisik. Tapi juga secara spiritual dan psikis.

Tujuan ziarah juga dalam rangka memanjatkan doa-doa kepada Allah SWT melalui serangkaian kalimat tahlil. tahmid, tasbih, istighfar, hauqalah dan untaian doa lainnya. Ziarah, sebagaimana doa bagian dari ibadah, ziarah ke makam Ulama seperti Kiai Abbas juga dalam rangka meningkatkan kualitas ibadah.

Kiai Abbas, Pahlawan Nasional

Kiai Abbas Abdul Jamil adalah seorang Ulama besar kharismatik, memiliki kekuatan linuwih dan seorang pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Masyhur dalam kisah dan sejarah, Kiai Abbas sangat berperan dalam peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Atas jasa dan peran perjuangannya, Kiai Abbas Abdul Jamil sedang dalam proses usulan untuk ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Sepekan sebelum kami berziarah, tim Kementerian Sosial Republik Indonesia juga ziarah ke makam Kiai Abbas.

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat (TP2GP) melakukan kunjungan verifikasi ke Pondok Buntet Pesantren, Cirebon. Kunjungan pada Jumat (4/7/2025), merupakan bagian dari proses verifikasi atas usulan KH Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional.

Kami ikut mendoakan, semoga kelak Kiai Abbas Abdul Jamil Buntet Pesantren Cirebon, benar-benar mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Sehingga menambah daftar pahlawan naional dari kalangan Ulama di wilayah Jawa Barat. Kita mengenali, dua Ulama besar Jawa Barat sudah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, yaitu KH Zainal Mustafa (Tasikmalaya) dan KH Abdul Chalim (Majalengka).

Terima kasih untuk Anda berkenan menemukan Kami di X Twitter juga Instagram dan Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button