Vaksin Pertama: Ragu-Ragu Antara Iya dan Tidak, Akhirnya….
Riwayat pemberian vaksin covid-19 pertama menggelayut di antara iya dan tidak; iya untuk vaksin saat itu, atau tidak untuk vaksin di kemudian hari. Saya termasuk yang merasa ragu untuk mengikuti vaksinasi; tapi bukan dalam ranah tidak setuju.
Dalam hati mengatakan Iya karena pada saat ini, vaksinasi sudah sedemikian gencar terlaksana di banyak wilayah dan daerah. Orang-orang dengan berbondong-bondong rela mengantri untuk mendapatkan vaksinasi. Itu yang saya lihat dengan mata kepala sendiri.
Melihat antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi; ternyata hati juga belum tergerak juga untuk mengajak kaki melangkah. Masih antara iya dan tidak; padahal ini vaksin pertama. Artinya, kelak masih ada vaksin ke-2 dan seterusnya.
Untuk momen vaksinasi melalui jalur organisasi; saya melibatkan diri sekadar sebagai petugas pencatat calon peserta vaksinasi pertama. Dan itu mulus terlaksana dalam penyelenggaraannya. Ada 500 lebih orang yang tercatat dan siap mengikuti vaksinasi.
Lha, saya sendiri? Belum memutuskan saat itu. Sekadar mengantarkan masyarakat yang antusias mengikuti. Mengapa menunda mengikuti pemberian vaksinasi tahap pertama? Sekali lagi bukan karena tidak setuju; melainkan memang membutuhkan kesiapan fisik dan mental untuk sampai pada keputusan iya atau tidak.
Sementara pemerintah sudah memutuskan; pertama, melaksanakan vaksinasi secara massal dan gencar. Bahkan menggunakan istilah “serbuan vaksin” untuk beberapa momen yang sempat saya amati di beberapa daerah.
Pemerintah juga sudah mempersyaratkan untuk sudah melaksanakan swab bagi yang hendak bepergian; atau saran sekadar untuk memastikan terjangkit virus atau tidak. Bagi yang mengidap penyakit tertentu, kabarnya pasti di-swab saat berobat di rumah sakit atau tempat layanan kesehatan lainnya.
Sampai di sini, keraguan berkurang, sudah tidak lagi terfikir untuk tidak akan melangkah; kelak pasti akan melangkah menuju vaksinasi pertama. Sebagai pegiat organisasi, yang saat-saat tertentu harus bepergian jauh; tidak ada pilihan lain kecuali menjalani vaksinasi; demi apa? Demi kesehatan semuanya, tentunya.
Keputusan pun saya ambil; untuk melaksanakan pemberian vaksin pertama; tepat tanggal 17 Desember 2021 hari ini. Artinya, keraguan itu sudah sirna, berganti tekad yang bulat untuk menjaga diri, orang lain dan menjaga semuanya. Demikian sekadar refleksi hari ini; kelak akankah menjalani vaksinasi tahap kedua…?? Iya, itu nanti kalau jeda waktunya sudah memenuhi syarat.
Baca juga: Tahun Baru, Terompet dan Hujan