Solusi Mengatasi Masalah Tidak Boleh Naik Kereta Api

Setelah mendapatkan keputusan tidak boleh naik Kereta Api, tidak ada pilihan lain kecuali mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan melaksanakan Swab Antigen untuk mendeteksi infeksi virus corona (COVID-19).

Artikel jejak waktu ini merupakan sambungan dari artikel sebelumnya, tidak boleh naik Kereta Api, termangu di ruang tunggu. Di ruang tunggu stasiun kerata api Nganjuk, saya duduk termenung untuk waktu yang agak lama. Tak henti “menghujat” mengapa harus ada wabah virus Corona.

Ada rasa menyesal mengapa tidak teliti dengan larangan naik kereta api yang sudah menjadi ketetapan. Juga ada perasaan malu, karena seharusnya hal itu tidak terjadi. Lalu berfikir keras, karena mesti menginap semalam di sekitar Stasiun.

Saya harus memastikan kejadian batal pulang malam itu ke keluarga. Ini solusi pertama mengatasi masalah tidak boleh naik kereta api. Dan pihak keluarga yang menunggu dengan cemas, akhirnya memaklumi dan memahami.

Sampai dengan tulisan ini Saya buat, Saya tidak memberitahukan kepada tim rombongan yang bersama-sama telah melaksanakan kegiatan. Tetap merahasiakan peristiwa ini agar tidak menjadi beban. Juga tidak mengundang banyak tanya. Sementara saya sudah bergabung bersama keluarga, dan menuliskan cerita perjalanan ini.

Swab antigen

Masalah malam itu harus menginap di mana, bukan masalah utama. Karena menginap di sekitar stasiun, atau bahkan di stasiun kereta api sekalipun tidak menjadi masalah.

Yang menjadi masalah utama adalah bagaimana malam itu juga harus ada solusi mengatasi masalah tidak boleh naik Kereta Api dengan cara melakukan Swab Antigen. Antigen adalah zat yang dapat memicu respons imun ketika ada di dalam tubuh. Bisa berupa virus, bakteri, racun, bahan kimia, atau zat lain dari luar tubuh.

Baca juga: Solusi Masalah Artikel Ganda di Google Rich Results Test

Setelah mendapatkan petunjuk dari Polsuska, saya memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk. Tidak jauh dari stasiun kereta api. Barang-barang bawaan saya titipkan ke juru parkir stasiun.

Juru parkir stasiun itu pula yang mengantarkan saya ke rumah sakit Bhayangkara untuk melaksanakan Swab Antign. Tidak butuh waktu lama sampai selesai pelaksanaan Swab. Secarik kertas keterangan telah melaksanakan Swab Antigen menjadi pelengkap solusi mengatasi masalah tidak boleh naik Kereta Api malam itu.

Membeli tiket kereta api baru

Kembali ke stasiun, Saya menunjukkan bukti sudah melaksanakan Swab Antigen. Sebatas memberitahukan kepada petugas di Stasiun, dan nyaris tidak ada respon kecuali mengangguk. “Adanya Kereta Api Bangunkarta, besok pagi,” katanya. Setelah itu, ia pun berlalu.

Malam semakin sepi, badan lemas, kaki gontai melangkah da kembali duduk termangu di ruang tunggu. Tidak ada lagi Kereta Api malam yang bisa ditunggu. Kemudian pelan-pelan browsing untuk membeli tiket kereta api baru sebagai tahap akhir solusi mengatasi masalah tidak boleh naik Kereta Api.

Lupakan tiket yang sudah hangus, toh sudah tidak mungkin mendapatkan refund dari pihak Kereta Api Indonesia (KAI). Setelah cukup mengakses Aplikasi KAI Access, terbelilah tiket. Kereta Api Bangunkarta baru akan tiba di stasiun Nganjuk

Keluar dari Stasiun Kereta Api, saya kembali duduk merenung di area parkir. Solusi mengatasi masalah tidak boleh naik kereta api sudah saya tempuh: mmelaksanakan swab antigen, menghubungi keluarga, membeli tiket baru.

Kemudian, Saya masih harus menginap di sekitar stasiun Nganjuk, menunggu kedatangan kereta api tiba, besok pagi. Sambil berharap bisa menemukan Nasi Pecel Tumpang Nganjuk untuk sarapan pagi. Semoga.

Terima kasih untuk Anda berkenan menemukan Kami di X Twitter juga Instagram dan Facebook

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button