Robbij’al Hadza Baladan Aaminan, Doa Cinta Tanah Air
Robbij’al Hadza Baladan Aaminan, adalah doa Nabi Ibrahim As yang mencerminkan rasa cinta pada Tanah Air, Negara (Balad); adapun doa selengkapnya adalah Rabbij’al hâdzâ baladan âminan warzuq ahlahû minats tsamarâti man âmana minhum billâhi wal yaumil âkhir.
Arti Doa Robbij’al Hadza Baladan Aaminan dan seterusnya adalah sebagai berikut; “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” sebagaimana termaktub di dalam QS al- Baqarah ayat 126.
Doa Robbij’al Hadza Baladan Aaminan ini memiliki faedah dan bisa dibaca agar tempat seperti rumah, kampung, desa, kota, dan negara yang kita tinggal di dalamnya diberikan keberkahan Allah SWT seperti halnya kota Makkah. Mengapa kota Makkah?
Dalam konteks ayat doa Nabi Ibrahim tersebut kata baladan (balad) adalah tempat yang dihuni oleh Nabi Ibrahim beserta keturunannya; yang kemudian tempat/balad tersebut diketahui sebagai kota Makkah di zaman Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT menggunakan kata ‘Bakkah’ untuk menyebut kota suci yang umumnya kemudian disebut dan disepakati sebagai Makkah; yang di dalamnya sudah terbukti ada tanda-tanda seperti Maqam Ibrahim, tempat (Kakbah Baitullah) di mana orang-orang menunaikan ibadah haji seperti yang mafhum seperti saat ini.
Doa Cinta Tanah Air
Dalam Alquran, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya rumah pertama kali dibangun untuk (tempat beribadah) adalah Baitullah di Bakkah yang diberkati dan dijadikan petunjuk bagi semua manusia. Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya maka amanlah dia. Menunaikan haji adalah kewajiban manusai terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Siapa yang mengingkari kewajiban ini, maka sesungguhnya Allah Mahakaya dari semesta alam.” (QS. Ali Imran : 96-97).
Robbij’al Hadza Baladan Aaminan, itulah doa cinta tanah air ala Nabi Ibrahim As; yang dipanjatkannya dalam hikayat berabad-abad yang lalu; sebuah doa yang mencerminkan simbol kesatupaduan tempat yang terdiri dari tanah dan air yang kemudian bernama Balad (Negeri, Kota, Negara).
Makna kata Balad sebagai Negeri atau Kota dirujukkan pada Bakkah atau Makkah seperti termaktub dalam Surat Al Balad. Makna dan atau arti dari kata Balad sebagai Negeri atau Kota tentu tidak sama dengan arti dari kata Negara sebagaimana dipakai dalam teori kenegaraan modern; hingga kita tahu bahwa Makkah menjadi cikal bakal jantung kota di Negara Arab Saudi.
Demikian pula dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia; sebelum merdeka 17 Agustus 1945; tanah dan air Nusantara sudah mendarah daging dalam cinta para penduduknya. Sampai dengan merdeka, jutaan doa cinta tanah air dipanjatkan, mengiringi perjuangan fisik dengan tetesan darah pejuang demi satu tekad; Kemerdekaan.
Baca juga: 2 Ayat Terakhir Surat Al Ghatsiyah, Muhasabah Abadi