Rihlah ke Sambas di Ujung Provinsi Kalimantan Barat

Rihlah ke Sambas menjadi perjalanan panjang yang kami tempuh karena berada di ujung wilayah provinsi Kalimantan Barat, sebagaimana ke Kabupaten Kapuas Hulu. Ya, di ujung. Karena Sambas, Kapuas Hulu, juga Sintang, Sanggau, Sekadau dan Landak, adalah Kabupaten di Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.
Kabupaten Sambas di bagian utara berbatasan dengan wilayah Serawak Malaysia. Di bagian selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. Di bagian barat berbatasan dengan Laut Natuna. Sementara di bagian timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bengkayang dan wilayah Serawak Malaysia.
Rihlah ke Sambas mengingatkan Kami pada Ulama masyhur Syekh Ahmad Khatib Sambas (Assambasy). Seorang ulama yang mendirikan perkumpulan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah. Perkumpulan Tarekat ini merupakan penyatuan dan pengembangan terhadap metode dua Tarekat sufi besar. yakni Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Naqsyabandiyah.
Ada spirit tersendiri saat tersebut nama Syekh Ahmad Khatib Assambasy yang dalam riwayatnya menjadi guru ternama di Makkah dan melahirkan Ulama-Ulama besar yang berasal dari Nusantara. Kepergiannya ke tanah suci tidak pernah kembali lagi ke tanah air. Karena beliau wafat dan dimakamkan di Makkah. Meski demikian, jejak spiritualnya pasti masih ada dan terasa di Sambas saat ini.
Pontianak – Mempawah – Bengkayang
Kami memulai rihlah ke Sambas dari Bandara Internasional Supadio Pontianak di Kubu Raya, 12 September 2024. Di Bandara, tidak kurang dari 5 orang pegiat organisasi sudah standby. Mereka menjemput dan akan mengantar Kami lewat perjalanan darat dengan moda transportasi publik, mobil.
Dengan perjalanan darat, Kami sudah memperkirakan waktu dan jarak tempuhnya sekitar 7 sampai 8 jam perjalanan. Ini berdasarkan pengalaman sebelumnya. Rihlah ke Kalimantan Barat sebelum ke Sambas kali ini sudah pernah kami tempuh lewat jalan raya yang sama. Yaitu saat rihlah ke Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang.
Setelah cukup menikmati kopi panas di area Parkir Bandara Supadio Pontianak, Kami segera memulai perjalanan Pontianak ke Sambas. Kami sengaja hadir di Kalimantan Barat sehari sebelum pelaksanaan kegiatan agar rihlah ke Sambas cukup waktu untuk persiapan dan istirahat. Dari Pontianak ke Sambas, Kami akan melewati 3 wilayah, masing-masing Mempawah, Bengkayang dan Kota Singkawang.
Baca juga: Perjalanan dari Kapuas Hulu, Pulang Menembus Malam
Hari itu, induk organisasi di tingkat provinsi Kalimantan Barat sedang melaksanakan pertemuan, tepatnya di Orchardz Hotel yang terletak di Jl. Perdana No 8 Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kami pun dipersilakan untuk singgah sejenak, sekaligus bertemu dengan pimpinan organisasi yang berasal dari Sambas juga Sekadau.
Setelah cukup singgah meski sejenak di Orchardz Hotel Pontianak, kami segera berangkat ke Sambas. Kami sepakat untuk tidak ada pemberhentian lebih dari 2 kali. Dan pemberhentian pertama di Warung Kopi Goncang Lidah Mempawah. 2 orang teman dari Mempawah juga ternyata ikut standby di warung kopi legendaris itu.
Hari semakin sore saat memasuki perbatasan Mempawah – Bengkayang, memori pun tergugah. saat melewati wilayah kecamatan Sungai Raya., tempat saat Kami pernah singgah di Madrasah Aliyah Nurul Ummah dan Pesantren Baitul Mubarak di Sungai Duri. Kali ini Kami hanya melewati saja dan tidak singgah lagi.
Singkawang ke Sambas
Perjalanan panjang Rihlah ke Sambas memasuki gapura atau gerbang selamat datang di perbatasan Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. Kami menyapa teman-teman di Singkawang melalui smartphone. Sekadar untuk memberitahu. Dan di Kota Singkawang, kami kembali berhenti, istirahat, shalat Maghrib dan makan di sebuah Warung Padang.
Waktu sudah malam dan pemandangan sudah tidak leluasa lagi untuk disaksikan sepanjang perjalanan. Keluar dari wilayah Kota Singkawang masuk ke wilayah Selakau, Kecamatan di Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Kota Singkawang.
Kemudian masuk ke kecamatan Pemangkat, ini juga bagian dari ujung barat Provinsi Kalimantan Barat, sebagian wilayahnya berupa pesisir Pantai. Muara Sungai Sambas juga ada di wilayah Pemangkat. Masih ada satu keacamatan lagi yang harus dilalui, yaitu Kecamatan Tebas, sebelum sampai di pusat Kota Sambas.
Baca juga: Semalam di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat
Di Kalimantan Barat, jarak antar Kota Kecamatan kadang melebihi jarak antar Kota atau Kabupaten di pulau Jawa. Dari Kota Singkawang ke Kabupaten Sambas, Kami harus melewati wilayah kecamatan Selakau – Pamengkat – Tebas. Dan itu hampir memakan waktu 3 jam perjalanan malam hari. Meski lalu lintas cenderung lebih sepi, namun jarak pandang menjadi terbatas. Maka kecepatan kendaraan mobil pun menjadi terbatas.
4 Malam Menginap di Sambas
Sampai di kota Sambas, teman-teman sudah menunggu kedatangan Kami di Hotel Pantura Jaya. Namanya Pantura, tapi berada di pusat kota Sambas. Bahkan jauh dari wilayah pantai. Malam itu, malam Jumat, dan menjadi malam pertama Kami. Sementara Kami akan menginap setidaknya 4 malam selama di Sambas.
Melewati malam pertama di Sambas, Kami cukup memanfaatkan waktu untuk istirahat. Di Jumat pagi, setelah sarapan, beberapa teman merapat bertemu untuk mendialogkan persiapan pelaksanaan kegiatan. Dan menjelang siang, kami menuju lokasi kegiatan di komplek Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas.
Baca juga: Asrama Haji Pontianak Kalimantan Barat, Review Singkat
Rihlah Kami ke Sambas terpusat di gedung Pusat Layanan Haji Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas. Gedung PLHUT Sambas terletak di Jl Pembangunan No 86, Ps Melayu, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Gedung lantai dua yang megah dan representatif untuk gelaran kegiatan.
Selama 4 malam di Sambas, Kami menginap di rumah dinas Kepala Kantor Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas. Terima kasih untuk H Mahmud Jayadi dan semua teman pegiatan organisasi di Sambas, yang telah menyediakan semua fasilitas dan kesempatannya untuk Kami.
Selepas dari rihlah ke Sambas di kalimantan Barat, Kami akan melanjutkan Rihlah ke wilayah lain di ujung Kalimantan Barat, yaitu ke Kabupaten Landak. Baca juga Rihlah ke Landak, Singgah di Rumah Radakng Aya’.