Penghalang Mengingat Kematian, Apa Saja? Yuk Ketahui

Ada 4 hal yang menjadi penghalang mengingat kematian, yaitu kurang ilmu, cinta dunia, banyak tertawa sedikit menangis, dan banyak bicara sia-sia.

Bagi umat Islam, makna hidup dan mati terletak pada paradigma berserah diri kepada Allah SWT demi tercapainya tujuan penciptaan kita – “Dia yang menciptakan mati dan hidup, agar Dia menguji siapa di antara kamu. paling baik akhlaknya…” (Qur’an 67:2).

Al-Qur’an selalu mengingatkan kita bahwa “Jika waktu yang mereka tentukan telah tiba, mereka tidak dapat menundanya satu jam pun, dan mereka tidak dapat memajukannya…” (Qur’an 16:61).

Walaupun realitas menunjukkan bahwa kematian pasti datangnya dan tanpa pemberitahuan, manusia banyak yang lalai mempersiapkan bekal untuk kehidupannya di akhirat. Ada 4 hal yang menjadi penghalang bagi manusia untuk mengingat kematian yaitu:

Kurang Ilmu

Fakta-fakta yang sangat jelas membuktikan bahwa tidak ada manusia yang hidup terus. Pada zaman ini tidak ada manusia yang usianya melampaui 200 tahun. Lantas, mengapa manusia melalaikan diri dari mempersiapkan datangnya kematian itu?

Boleh jadi sikap melalaikan itu karena mereka tidak memiliki ilmu dan pemahaman yang memadai tentang kehidupan sesudah mati. Misal, adanya siksa kubur, jembatan shirat, ancaman surga dan neraka. Mereka merasa seolah-olah hidup hanyalah di dunia saja. Bagi mereka, tidak ada lagi kehidupan dan tidak ada pertanggungjawaban amal setelah mereka meninggal dunia.

“Dan mereka berkata: ‘Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja”. (Al-Jaasiyah [45]: 24)

Kurang ilmu, dalam hal ini ilmu yang berbicara tentang mati dan kematian bisa menjadi penghalang seseorang dalam mengingat kematian.

Cinta Dunia

Selanjutnya, cinta dunia menjadi penghalang mengingat kematian karena watak dunia yang melalaikan akibat kesibukan duniawi. Sementara cinta dunia bisa membuat orang melalaikan urusan kubur dan ukhrawi.

Sebagian besar manusia yang lalai akan kematian adalah mereka yang sangat mencintai dunia. Memang, ini merupakan watak dasar manusia. Mereka mengira bahwa dunia ini segala-galanya. Dunia menjadi tujuan mereka dan terminal terakhir dari kehidupan mereka. Allah SWT berfirman: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur”. (At-Takatsur [102]: 1-2). Baca juga Kekayaan, Kecukupan dan Kemiskinan

Banyak Tertawa, Sedikit Menangis

Membawa hati kepada sesuatu yang menyenangkan adalah hal yang boleh, sebagaimana bolehnya orang tersenyum dan tertawa. Tetapi, apabila seseorang bersenang-senang dan tertawa secara berlebihan, akan menyebabkan lalai dari mengingat kematian serta kehidupan akhirat.

Rasulullah SAW mengingatkan kepada setiap Mukmin agar menghindari bersenang-senang serta tertawa berlebihan. Beliau bersabda: “Jadilah seorang Muslim, dan jangan banyak tertawa; karena sesungguhnya banyak tertawa itu dapat mematikan hati” (Riwayat Tirmidzi)

Banyak Bicara Sia-sia

Demikian pula dalam hal berbincang-bincang, manusia memang suka berlama-lama. Mereka berbicara dan menceriterakan sesuatu yang menarik perhatiannya. Jika perbincangan itu sia-sia dan tidak mengantarkan kepada mengingat Allah SWT, bisa menyebabkan kerasnya hati dari lupa akan akhirat.

Rasulullah SAW bersabda, dari Ibnu Umar RA: ”Janganlah kalian banyak berbicara tanpa mengingat Allah, karena sesungguhnya banyak berbicara yang tidak disertai mengingat Allah menyebabkan kerasnya hati. Sesungguhnya manusia yang paling jauh dari Allah adalah hati yang membatu,” (Riwayat Tirmidzi).

Terima kasih untuk Anda berkenan menemukan Kami di X juga Instagram dan Facebook

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button