Melatih Kesabaran di Ruang Tunggu dengan Menulis

Bagaimana cara melatih kesabaran dalam suasana sendiri, pada waktu seperti dini hari dan di tempat tertentu seperti di ruang tunggu?
Sabar dan kesabaran pada hakikatnya adalah tentang pilihan dan sikap yang diambil dengan menyadari konsekuensinya secara bertaggungjawab. Sabar dan kesabaran sering dikaitkan dengan waktu atau masa. Juga hal selain waktu. Tergantung pada konteks apa kesabaran itu tersandarkan.
Salah satu cara melatih kesabaran yang berhubungan dengan waktu atau masa adalah menyiapkan segala sesuatu di ruang tunggu untuk kurun waktu tertentu sampai tibanya waktu yang ditunggu. Juga menyiapkan diri di tempat di mana kita berada, misalnya di ruang tunggu.
Ada saat kita berada di ruang tunggu dan sendirian. Benar-benar sendirian karena tidak ada yang menemani di ruang tunggu tersebut. Dalam situasi sendiri dan kesendirian, kita sudah memasuki fase melatih kesabaran diri.
Ruang tunggu ini benar-benar sepi. Seperti tampak dalam gambar di atas. Dan tempat ini menjadi bagian dari sekian banyak jejak yang pernah tersinggahi. Alih alih mengusir sepi, lebih baik memilih sikap melatih untuk menguji kesabaran dengan cara menikmati suasana di ruang tunggu.
Ruangannya tidak terlalu luas, ber-AC, lengkap dengan karpet warna hijau dan kursi sofa yang lembut. Aroma kebaruan sofa itu masih terasa di penciuman. Melengkapi rasa nikmat yang menyelimuti sejak 3 hari singgah dan mendiami
Di ruang tunggu ini mesti menanti waktu tiba untuk meninggalkannya. Karena di sini hanya persinggahan. Pada saat datang waktu yang ditunggu, harus hengkang dan meninggalkannya. Nah, dalam jeda menunggu sata meninggalkan, butuh waktu tunggu 4 sampai 5 jam.
Melatih Kesabaran dengan Menulis
5 jam bukan waktu bukan waktu yang pendek dan ini bagian dari saat yang tepat untuk melatih kesabaran dengan menunggu di ruang tunggu. 5 Jam juga bukan suasana yang tidak menjemukan karena sepanjang waktu itu harus melaluinya dalam kesendirian.
Tentu berbeda dengan jika ada teman duduk yang membersamai. Sepanjang waktu 5 jam adalah waktu senggang yang rasanya sayang jika tidak termanfaatkan. Alih-alih menghibur diri, memutuskan untuk menulis di kala senggang.
Jadi, cara melatih kesabaran dalam suasana sendiri, pada waktu seperti dini hari dan di tempat tertentu seperti di ruang tunggu adalah dengan menulis. Mungkin ada cara lain, seperti memainkan gadget, rebahan, atau main game.
Dengan menulis, yang membutuhkan olah rasa dan olah kata, ancaman kejenuhan dalam sikap sabar bisa teratasi. Dengan menulis, ruang tunggu memang sepi, tapi isi otak tercurahkan dan jari jemari asik merangkai huruf jadi kata, kata jadi kalimat, dan kalimat menjadi tulisan.
Jika menulis menjadi cara untuk melatih kesabaran, maka menulis itu sendiri adalah bagian dari ekspresi kesabaran. Bagaimana tidak, menulis butuh waktu, membutuhkan suasana tertentu, ya persis di ruang tunggu ini. Hening, namun menginspirasi.
Masa tunggu merupakan medium yang sering kita jumpai dalam banyak jeda perjalanan kehidupan ini. Dengan masa tunggu, kita bisa beristirahat. Sendiri atau bersama orang lain. Masa tunggu di ruang tunggu yang menginspirasi tulisan ini telah berhasil Saya lewati dengan menulis.
Dan tidak terasa, huruf yang terangkai menjadi kata, telah melahirkan tidak kurang dari 486 kata yang mengekspresikan cara melatih kesabaran di ruang tunggu dalam kesendirian dengan menulis. Alhamdulillah.