Masjid At Tanwir Stasiun Gambir dan Jejak Waktu Persinggahan

Masjid At Tanwir Stasiun Gambir Jakarta, kembali menjadi tempat persinggahan sejenak, meninggalkan jejak dan memanfaatkan waktu tunggu. Persinggahan ini untuk ke sekian kalinya dalam rangka menjalankan tugas. Dituangkan di sini untuk menambah catatan perjalanan.
Tugas ini memang memerlukan perjalanan khusus dengan rute yang relatif tetap. Berangkat dengan moda transportasi publik Kereta Api, juga untuk kepulangannya. Keberangkatan biasanya berlanjut ke Bandara Sukarno Hatta. Juga kepulangan, dari Bandara ke stasiun Gambir terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.
Sejak sering menjalankan tugas, sering pula singgah di Masjid At Tanwir. Memilih Masjid menjadi tempat transit untuk menghabiskan waktu tunggu manakala hendak naik kereta api. Atau setelah turun dari kereta di Stasiun Gambir.
Tidak peduli siang hari atau malam hari. Atau bahkan pagi hari. Persinggahan di Masjid At Tanwir Stasiun Kereta Api Gambir itu untuk istirahat, sebelum meneruskan perjalanan. Selain istirahat, dan ini yang utama, yaitu menjalankan shalat dan mudzkarah, dzikir dan wirid secukupnya.
Seberapa sering singgah di Masjid At Tanwir Stasiun Kereta Api Gambir Jakarta, tidak pernah menghitung. Apa saja jejak yang ditinggalkan., dan berapa lama waktu yang sudah dihabiskan di sana? Juga tidak penting untuk menghitung.
Singgah di Masjid At Tanwir
Masjid merupakan tempat singgah yang nyaman. Apalagi dengan fasilitas yang lengkap. Sekurang-kurangnya ada toilet dan kamar mandi yang representatif. Juga warung atau kantin di sekitarnya. Orang-orang yang sering bepergian tentu banyak yang memilih Masjid untuk transit.
Untuk ukuran pengalaman transit dan singgah, Masjid di bawah bangunan benton penyangga rek Kereta Api Gambir Jakarta sudah lebih dari cukup membantu. Yaitu untuk pelaksanaan kewajiban menjalankan Shalat. Juga hak tubuh untuk istirahat barang sejenak.
Karena berada di bawah beton penyangga rel kereta, Masjid At Tanwir ini sering bergemuruh seiring kereta api lewat. Bagi yang belum terbiasa mendengar, bisa jadi kaget.
Ukuran Masjid At Tanwir Stasiun Gambir tidak terlalu luas. Tetapi mampu menampung seratusan lebih jamaah laki-laki dan juga perempuan. Saat waktu shalat tiba, sepanjang yang pernah saya ikuti, shaf penuh jamaah saat shalat berjamaah.
Bagian dalam Masjid At Tanwir terasa sangat sejuk dengan air conditioner yang cukup. Juga dengan hamparan karpet yang hangat saat mencoba dukuk lebih lama di atasnya. Saat siang hari sampai waktu shalat Isya tiba, tersedia loker penitipan barang seperti Koper, Sepatu, Sandal juga pakaian.
Sesaat setelah waktu shalat Isya, bagian dalam Masjid ini ditutup. Namun, tetap bisa melaksanakan shalat, atau sekadar istirahat sejenak, di serambi. Saat malam hingga menjelang subuh, di Masjid ini steril dari orang yan hendak tidur di sana. Anda sering singgah di Masjid At Tanwir Stasiun Gambir ?