Malam Lailatul Qadar, Mengapa Menjadi Rahasia Allah SWT?

Lailatul Qadar adalah malam yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala rahasiakan kepastian kedatangan dan kehadiranya. Kapan Malam Lailatul Qadar jatuh adalah rahasia Allah SWT semata. Meskipun menjadi rahasia, Allah SWT memberikan signal atau tanda-tanda akan kepastian ada dan datangnya Malam Qadar.
Dan tanda-tanda itu juga Allah SWT berikan kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk menjadi penguat keimanan umatnya. Karena, Lailatul Qadar menjadi bagian dari peristiwa keimanan.
Mengapa Menjadi Rahasia Allah SWT?
Mengapa Malam Lailatul Qadar menjadi rahasia Allah SWT ?
- Agar umat Islam tekun beribadah sepanjang masa utamanya dalam bulan suci Ramadhan, bulan di mana Lailatul Qadar ditetapkan turunnya.
- Supaya umat Islam tidak menyianyiakan kesempatan datangnya Malam Lailatul Qadar dan berkesempatan mendapatkan kemuliaannya;
- Malam Lailatul Qadar menjadi salah satu sa’atul ijabah (yaitu, waktu yang segala doa doa dan permintaan permohonan manusia dikabulkan).
- Agar supaya umat Islam bersungguh-sungguh dalam menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah, shalat dan tilawah Al-Qur’an. Dengan harapan, dapat menjumpai Lailatul Qadar.
Makna dan Pengertian Lailatul Qadar
Dua kalimat berikut ini bisa menambah wawasan untuk menggali tentang makna dan pengertian Lailatul Qadar. Pertama, al Qadru artinya Assyaroofu Al-Rafii (kemuliaan yang tinggi). Kedua, al-Qodru al-’Aly (kedudukan yang tinggi). Kedua kalimat tersebut mengandung kata yang sama, yaitu Al-Qadru yang seakar kata dalam bahasa Arab dengan kata Taqdir yang artinya ketentuan.
Kalimat Al-Qadar berpengertian Takdir, artinya adalah Taqdiirul Umur. Karena pada malam itu, Allah SWT menyerahkan kepada empat malaikat sebagai pengatur segala urusan baik masalah kematian, hidup, rezeki, sehat dan sakit, naik dan turun pangkat, hujan dan kemarau dan lain-lain. 4 (empat) malaikat tersebut yaitu Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail.
Al-Qadr juga berarti Dhayyiq, yang berarti malam sempit. Karena malam itu turun rombongan malaikat ke dunia sehingga dunia menjadi sempit karena penuh dengan malaikat.
Memahami makna dan pengertian Qadar atau Qadr menjadi lebih mudah saat disandarkan kata Lailat (yang berarti malam) menjadi Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadr. Makna dan pengertian Lailat Al Qadr secara bahasa adalah Malam yang ditetapkan, Malam yang ditentukan. Atau malam yang sudah menjadi ketetapan Allah SWT.
Ketetapan Allah SWT atas Lailatul Qadar seiring dengan ketetapan Allah SWT menurunkan Al-Qu’an. Atau sebaliknya, malam diturunkannya Al-Qur’an menjadi tengara dan tanda bahwa malam itu adalah juga malam Qadar. Ini sesuai dengan ayat 1 Surat Al-Qadr: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar.
Puasa dan Ibadah 1000 Bulan
Lalu, mengapa Lailatul Qadar dikatakan sebagai Malam yang Mulia? Karena Allah SWT mengangkat umat Muhammad SAW dengan menurunkan Al Quran, pedoman dan panduan jalan hidup untuk mencapai tingkatan yang tinggi di sisi Allah SWT.
Allah juga mengangkat umat Nabi Muhammad SAW dengan memberi bonus yang dahsyat di mana ibadah satu malam pada malam Lailatul Qadar itu dengan mendapatkan pahala ibadah lebih baik dari 1000 bulan. Seribu bulan itu sama dengan 83 tahun lebih empat bulan. Hal ini sesuai dengan ayat 3 Surat Al-Qadr: Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
Baca juga: I’tikaf Menurut Imam Syafi’i: Pengertian, Kedudukan dan Tempat
Ibnu Abbas menyatakan sebab turunnya QS Al-Qadar 1-5. Yaitu Malaikat Jibril menyebutkan di hadapan Nabi Muhammad SAW tentang seorang hamba yang namanya Syam’un Al-Ghozi. Ia memerangi orang kafir dalam masa 1000 bulan. Dengan berpuasa siang harinya dan qiyamul lail semalam suntuk selama 1000 bulan.
Rasulullah SAW menyampaikan kepada Malaikat Jibril dan berharap umatnya memperoleh pahala seperti yang diperoleh Syam’un Al-Ghozi. Lalu Rasul mohon kepada Allah, ’’Ya Allah, engkau jadikan umatku umat yang terpendek umurnya tetapi paling banyak amalnya.’’
Kemudian Allah SWT memberikan kepada umat Muhammad SAW sebuah ketetapan yang tidak Allah SWT berikan kepada umat lain. Yaitu satu malam yang senilai dengan seribu bulan. Itulah Malam Lailatul Qadar.
Baca juga: 6 Cara Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Kembali kepada pertanyaan Kapan malam lailatul qadar turun? Kita ingin tahu, untuk bisa mendapatkannya. Meski kapan waktu datangnya malam Lailatul Qadar menjadi rahasia Allah SWT, setidaknya kita bisa mengenali tanda-tandanya.
Dalam kitab Tafsir Showi, Syekh Imam Abil Hasan As-Syadzili berdasarkan pengalaman spiritualnya memberikan tanda-tanda Lailatul Qadar. Tanda-tanda itu seperti terangnya cuaca, tidak ada lolongan anjing, berhembusnya angin semilir basah dan lain-lain. Syekh Imam Abil Hasan As-Syadzili juga memberikan ancar-ancar tanda-tanda malam Lailatul Qadar, yaitu:
- Kalau awal Ramadhan hari Ahad maka kemungkinan besar lailatul qadar jatuh pada malam 29 Ramadhan.
- Kalau awal Ramadhan pada Senin, maka lailatul qadar jatuh malam 21.
- Lalu Kalau awal Ramadhan pada Selasa, maka jatuh malam 27,
- Kemudian kalau awal Ramadhan pada Rabu, maka jatuh malam 19.
- Sementara kalau Kamis jatuh malam 25. Kalau Jumat jatuh malam 17 dan
- Bila awal Ramadan hari Sabtu, maka lailatul qadar jatuh 23 Ramadhan.
Beberapa Ulama lain mengemukakan pendapatnya tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar berdasarkan ijtihad dan pengalaman spiritual yang berbeda. Kita berserah diri saja kepada Allah SWT Sang Penentu Rahasia Malam Lailatul Qadar. Semoga di bulan Ramadhan kali ini, kita termasuk yang mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Amin.





