Makna Pengertian Toleransi (Declaration of Principles on Tolerance)

Makna dan pengertian toleransi termaktub di dalam Deklarasi Prinsip-prinsip Toleransi (Declaration of Principles on Tolerance) dan menjadi salah satu artkel dari 6 (enam) artikel dalam deklarasi tersebut.
Untuk pertama kalinya, Declaration of Principles on Tolerance diumumkan dan ditandatangani oleh Negara-negara anggota UNESCO pada tanggal 16 November 1995.
Deklarasi tersebut dalam artikel nomor 6, secara khusus mengamanatkan: untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, menekankan bahaya intoleransi, dan menanggapi dengan komitmen dan tindakan baru dalam mendukung promosi dan pendidikan toleransi, kami dengan khidmat menyatakan tanggal 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional.
Makna dan Pengertian Toleransi
Makna pengertian toleransi menurut Deklarasi Prinsip-prinsip Toleransi (Declaration of Principles on Tolerance) terinci ke dalam 4 (empat) paragraf sebagai berikut:
- Toleransi adalah rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan terhadap kekayaan keragaman budaya dunia, bentuk ekspresi, dan cara hidup manusia. Toleransi dipupuk oleh pengetahuan, keterbukaan, komunikasi, dan kebebasan berpikir, hati nurani, dan keyakinan. Toleransi adalah harmoni dalam perbedaan. Toleransi bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga persyaratan politik dan hukum. Toleransi, kebajikan yang memungkinkan terciptanya perdamaian, berkontribusi pada penggantian budaya perang dengan budaya damai.
- Toleransi bukanlah sikap mengalah, merendahkan atau menuruti kemauan. Toleransi, di atas segalanya, adalah sikap aktif yang didorong oleh pengakuan hak asasi manusia universal dan kebebasan fundamental orang lain. Toleransi tidak dapat digunakan untuk membenarkan pelanggaran nilai-nilai fundamental ini. Toleransi harus dijalankan oleh individu, kelompok, dan negara.
- Toleransi merupakan tanggung jawab yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, pluralisme (termasuk pluralisme budaya), demokrasi, dan supremasi hukum. Toleransi melibatkan penolakan terhadap dogmatisme dan absolutisme. Juga menegaskan standar-standar yang ditetapkan dalam instrumen-instrumen hak asasi manusia internasional.
- Sesuai dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia, praktik toleransi tidak berarti toleransi terhadap ketidakadilan sosial atau pengabaian atau pelemahan keyakinan seseorang. Toleransi berarti bahwa seseorang bebas untuk mematuhi keyakinannya sendiri dan menerima bahwa orang lain mematuhi keyakinan mereka. Toleransi berarti menerima kenyataan bahwa manusia, yang secara alami beragam dalam penampilan, situasi, ucapan, perilaku, dan nilai-nilainya, memiliki hak untuk hidup dalam damai dan menjadi diri mereka sendiri. Toleransi juga berarti bahwa pandangan seseorang tidak boleh dipaksakan kepada orang lain.
Fakta tertulis tentang makna dan pengertian toleransi sebagaiman termaktub dalam 4 paragraf di atas sangat mendalam. Pesannya juga sangat luas, sehingga membutuhkan kecermatan dan obyektifitas dalam memahaminya.
Paradigma Otentik Toleransi
Kata kunci dalam memahami makna dan pengertian toleransi yang paling utama adalah rasa hormat, penerimaan dan penghargaan atas kehidupan manusia. Itulah paradigma otentik toleransi. Oleh sebab itu, toleransi sendiri harus menjadi bagian dari bawaan asali yang inheren dalam satu kesatuan kehidupan manusia.
Kehidupan manusia hakikatnya adalah satu kesatuan. Namun dalam kurun waktu ribuan tahun, terbentuk dari banyak sekali elemen yang menyebabkan performa yang beragam. Ini menimbulkan penampakan kehidupan manusia yang tak lagi tunggal, melainkan menjadi fakta yang kita kenal dengan multikultur.
Entitas kehidupan manusia yang terbentuk dan pada dasarnya sudah membawa pesan toleransi otentik, harus bersentuhan dengan fakta ekspansif kehidupan. Manusia dalam kehidupannya, sendiri maupun berkelompok, melakukan ekspansi yang impulsif maupun eksploitatif. Dan dalam kesadaran penuh maupun dengan kesengajaan, praktinya menabrak fakta multikultur dan pluralitas yang ada.
Serangkaian akibat dari proses ekspansi kehidupan manusia oleh manusia sendiri berakibat pada munculnya kehidupan yang terganggu dalam pengertian secara umum. Dampak paling jelas dari proses ekspansi itu adalah terceraiberainya kehidupan.
Baca juga: Hari Laut Sedunia 8 Juni 2020, Dekade Ilmu Kelautan 2021-2030
Terdesaknya nilai-nilai otentik toleransi berupa rasa hormat, penerimaan dan penghargaan berjalan beriringan. Ketiganya yang seharusnya menjadi pondasi hak asasi manusia dalam banyak ekspresinya sebagaimana dunia secara global mengakuinya. Yaitu, menjadi problematika praktik toleransi itu sendiri.
Maka, kemudian muncul intoleran yang merupakan paradigma dalam kajian menyeluruh, sebagai kebalikan dari toleransi. Menariknya, ragam bentuk intoleransi dalam kehidupan manusia terus berkembang. Fakta intoleransi merupakan salah satu praktik kehidupan yang menarik saat kita mencoba mengkaji dan memahami makna dan pengertian toleransi.
Masih banyak yang mungkin untuk menjadi kajian berkaitan dengan makna dan pengertian toleransi. Namun, belum memungkinkan untuk menuangkan semuanya di sini. Mungkin nanti ke depan kami sajikan artikel ulasan mengenai toleransi lebih banyak lagi. Selamat Hari Toleransi Internasional 16 Novmber 2022.
Baca juga: 7 Aksi dan Tema Hari Laut Sedunia Tanggal 8 Juni 2024