Ke Kota Singkawang, Perjalanan Panjang Sampai Pangmilang

Bulan Juli ini mendapatkan tugas ke Kota Singkawang di Kalimantan Barat, sebuah perjalanan panjang sampai di Kelurahan Pangmilang. Pangmilang merupakan nama sebuah Kelurahan di Kecamatan Singkawang Selatan, tempat di mana Bandar Udara (Bandara) Singkawang berada.

Beberapa waktu yang lalu Presiden Jokowi meresmikan Bandara Singkawang tepatnya tanggal 20 Maret 2024.  Pembangunan Bandara Singkawang di Pangmilang sejak tahun 2019, dengan landas pacu (runway) 2000 meter. Menelan biaya tidak kurang dari Rp472 miliar.

Sayangnya, saat Kami rihlah ke Kota Singkawang, jadwal dan rute penerbangan pesawat belum ada, belum beroperasi. Mungkin suatu saat nanti. Karena banyak harapan dari masyarakat agar segera beroperasi.

Kami berangkat ke Jakarta dulu naik Kereta Api. Turun dan singgah sejenak di Masjid At Tanwir Stasiun Gambir. Kemudian naik Bus Damri menuju Bandara Soekarno-Hatta (CGK) untuk terbang ke Bandara Supadio Pontianak.

Perjalanan Darat

Saat tiba di Bandara Supadio Pontianak, penjemput Kami sudah standby untuk membawa kami lewat perjalanan darat. Dengan jarak tempuh 170 an kilometer dan waktu tempuh sekitar 3.5 jam. Itu versi Google Maps, bisa jadi jarak maupun waktu akan lebih panjang versi di lapangan.

Teman yang mengendarai mobil juga sempat bercerita tentang Bandara Singkawang di Pangmilang. Ia mengatakan: Kita naik mobil, perjalanan darat, kebetulan belum ada pesaswat yang terbang dari Pontianak ke Kota Singkawang, padahal lokasinya di Pangmilang.

Baca juga: Ke Sijunjung, Jejak Waktu Bersama Travel Plat Hitam

Sebagai tamu, kami bertiga menempuh perjalanan darat, melewati Tugu Khatulistiwa. Saya berjanji kepada kedua teman Saya, nanti sepulang dari Kota Singkawang mampir dan melihat langsung Taman Tugu Khatulistiwa.

Keluar dari Kota Pontianak memasuki Kabupaten Mempawah. Di sana singgah sebentar, di sebuah warung kopi yang masyhur. Dan memang terasa nikmat. Warung itu namanya Warung Kopi Goncang Lidah, salah satu ikon kuliner Mempawah.

Baca juga: Ke Kapuas Hulu, Menempuh Jarak Mengejar Waktu

Kami harus bergegas Ke Kota Singkawang di Pangmilang menempuh jarak mengejar waktu. Karena sore harinya harus pembukaan agenda kegiatan. Sehingga dari Mempawah ke Kota Singkawang tidak ada pemberhentian lagi. Padahal Kami masih harus melewati wilayah Kabupaten Bengkayang.

Sampai di Pangmilang

Saat Sampai di Kelurahan Pangmilang, benar upacara pembukaan sudah berjalan. Sehingga di antara kami langsung memberikan kata ijin silaturahmi sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan. Di mana selama tiga hari ke depan, Kami bertiga akan membersamai para peserta.

Antusiasme penyambutan oleh para peserta dan panitia kegiatan membuat kami sangat terharu. Betapa tidak, ini seperti pertemuan saudara yang telah sekian lama terpisah. Ini juga pasti bagian dari attitude dan cara bagaimana mereka menghormati tamu dari jauh.

Terima kasih kami yang tak terhingga. Beberapa saudara yang bergabung dalam kegiatan, mengaku di antaranya berasal dar Lamonga, Banyuwangi, Cilacap, Temanggung dan Madura.

Baca juga: Semalam di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat

Sejak turun di Kelurahan Pangmilang, ingatan tertuju pada Gapura Masuk Kota Singkawang. Kami melewatinya. Sebuah bangun Gapura dengan ornamen dan desain ala artsitektur Tionghoa. Ini mengingatkan saya pada Kota Singkawang sebagai Kota Multi Etnis, Multi Kultur.

Ke arah Pangmilang, rupanya kami tidak melewati Kota Singkawang. Kami memperhatikan sekeliling dengan nuansa khas pedesaan. Asri dan hijau, padat penduduk dan jalan relatif bagus. Apalagi sampai di lokasi kegiatan, jalan masih terlihat belum lama mengamali perbaikan.

Pangmilang terus berbenah dan berubah. Satuan Pemukiman (SP) yang ada di Pangmilang, SP 1 dan SP 2, terus berkembang. SP adalah satu kesatuan permukiman atau beberapa permukiman sebagai satu kesatuan dengan daya tampung 300-500 (tiga ratus sampai dengan lima ratus) keluarga.

Baca juga: Pawai Obor Kota Singkawang: Harmoni, Toleransi dan Syukur

Kelurahan Pangmilang adalah pengembangan dari SP Transmigrasi. SP adalah nama lain untuk menyebut wilayah yang menjadi destinasi transmigrasi di era tahun 70-80an.

Kelurahan Pangmilang saat ini menjadi bagian dari penyangga perkembangan sosial politik ekonomi dan kehidupan keberagamaan Kota Singkawang Kalimantan Barat. Ke depan, diperkirakan akan menjadi perkotaan dengan ikon Bandara Singkawang di Pangmilang.

Terima kasih untuk Anda berkenan menemukan Kami di X Twitter juga Instagram dan Facebook

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button