Bulan Syawal: Sejarah, Keutamaan dan 6 Peristiwa Penting

Syawal adalah bulan yang sangat penting dalam kalender Islam yang memiliki sejarah, keutamaan dan peristiwa di dalamnya. Bulan Syawal ini menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan dengan perayaan Idulfitri pada tanggal 1 Syawal sesuai kondisi geografis masing-masing. Karena bisa jadi, antar negara Muslim, Idulfitri jatuh pada hari yang berbeda.
Dalam sejarahnya, orang-orang Arab dahulu menamakan bulan ini dengan nama Syawal karena adanya kepercayaan yang salah yang dikaitkan dengannya. Yaitu, adanya takhayul tentang pernikahan di bulan Syawal, yang dibantah oleh Nabi Muhammad ﷺ ketika beliau menikahi Aisyah (ra) di bulan Syawal.
Bulan ke sepuluh dalam kalender Hijriyah ini juga memberi kesempatan bagi umat Islam untuk memperluas perjalanan spiritual mereka dan meraih keutamaan dengan menjalankan 6 (enam) hari puasa sunnah. Selain itu, beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi di bulan ini, yang semakin menonjolkan maknanya.
Nama “Syawal” berasal dari kata kerja bahasa Arab shāla, yang berarti “mengangkat atau membawa.” Konon, nama Syawal berasal dari istilah “Tashwil”. Istilah ini merujuk pada mengeringnya susu unta, fenomena yang terjadi saat cuaca panas dan kurma di pohon kurma habis. Syawal juga berarti “kehancuran.” Sebelum Islam, suku-suku Arab percaya bahwa pernikahan yang terselenggara selama bulan ini pasti akan gagal.
Mematahkan Takhayul Pernikahan
Orang-orang Arab memiliki takhayul tentang pernikahan di bulan Syawal seperti beberapa takhayul yang mereka yakini yang terjadi bulan Shafar. Mereka dulu percaya bahwa pengantin wanita akan menjauhkan diri dari pengantin pria. Hal ini mirip dengan bagaimana seekor unta hamil mengangkat ekornya dan (lalu pergi) menjauh.
Nabi Muhammad ﷺ menolak takhayul ini. Aisyah radhiyallahu ‘Anha meriwayatkan, “Rasulullah ﷺ menikahiku di bulan Syawal dan menggaulinya di bulan ini. Dan istri manakah yang lebih dicintainya daripada aku?” (Sunan an-Nasa’i: 3236)
Dengan pernyataan ini, Aisyah radhiyallahu ‘anhu berusaha membantah kepercayaan sesat dari masa Jahiliyah. Ia juga menyinggung kesalahpahaman yang masih ada hingga saat ini, yaitu bahwa menikah atau menggauli di bulan Syawal adalah hal yang tidak diinginkan. Kepercayaan ini tidak berdasar dan tidak memiliki dasar. Baca juga: Menikah di Hari Raya Idul Fitri Bulan Syawal, Haruskah?
Keutamaan Bulan Syawal
Ibnu Rajab Radhiyallahu ‘Anhu mencatat bahwa puasa selama 6 (enam) hari di bulan Syawal merupakan cara untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah, rahmat, dan pahala Ramadhan. Inilah salah satu keutamaan bulan Syawal.
“Sesungguhnya Allah menghendaki agar kamu menyempurnakan puasa dan bertasbih kepada Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu. Mudah-mudahan kamu bersyukur” (AL-Qur’an Surat Al-Baqarah:185)
Bulan Syawal juga memiliki keutamaan karena merupakan waktu yang tepat untuk merenungkan kebiasaan positif yang terpupuk selama Ramadhan. Juga untuk menyelaraskan kembali pikiran, tubuh, dan jiwa seseorang untuk tahun mendatang. Untuk hal ini, silakan baca Ramadhan Berakhir dan Pergi, Ada Rindu dan Sesal
6 Peristiwa Penting di Bulan Syawal
Banyak peristiwa penting terjadi selama bulan Syawal sepanjang sejarah Islam. Ini termasuk peristiwa yang terjadi selama kehidupan Nabi Muhammad ﷺ serta peristiwa yang terjadi setelahnya. Berikut adalah beberapa peristiwa penting di bulan Syawal:
1.Merayakan Idul Fitri. Bulan Syawal membawa perayaan Idul Fitri, salah satu hari raya terpenting dalam Islam. Perayaan besar lainnya adalah Idul Adha, yang jatuh pada hari ke-10 Dzul Hijjah, bulan terakhir dalam kalender Islam. Baca juga: Memelihara Silaturahmi dan Menjaga Tradisi Halal Bi Halal
Pada Idul Fitri, umat Islam berkumpul untuk merayakan keberhasilan menyelesaikan bulan suci Ramadan. Mereka berpartisipasi dalam salat Idul Fitri dan memberikan Zakat Fitrah atau fitrah. Hari Idulfitri juga dengan kegembiraan dan perayaan. Umat Islam mengenakan pakaian baru dan bertukar ucapan, hadiah, dan makanan dengan keluarga dan teman.
2.Bulan Pertama Musim Haji. Syawal menandai permulaan tiga bulan menjelang bulan Haji, Dzulhijjah. Selama waktu ini, sejumlah serangkaian ibadah haji dapat dimulai, termasuk Thawaf Kedatangan. Kita mengenali periode ini sebagai Ash-hur Al-Hajj, atau bulan-bulan haji, karena menandai mulainya musim haji.
3.Peristiwa Pertempuran Uhud. Pada tahun ketiga setelah Hijrah, Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya menghadapi kaum Quraisy dalam Pertempuran Uhud yang terkenal. Ini menandai pertempuran ketujuh dalam Islam, yang terjadi pada bulan Syawal.
Meskipun tanggal pastinya masih belum pasti, para ulama memperkirakan bahwa pertempuran itu mungkin terjadi pada tanggal tujuh, lima belas, atau delapan belas bulan itu. Pasukan Muslim berjumlah tujuh ratus orang, tanpa kuda di antara mereka. Sebaliknya, kaum Quraisy mengumpulkan pasukan yang tangguh sebanyak tiga ribu orang, termasuk seratus orang penunggang kuda.
Sayidina Hamzah, Imam Bukhari dan Imam Ja’far Al-Shadiq
4.Kesyahidan Hamzah bin ‘Abd al-Muttalib. Selama Perang Uhud, paman Nabi Muhammad ﷺ, Hamzah bin Abd al-Muttalib, menjadi syahid. Ia (semoga Allah meridhoinya) bertempur dengan gagah berani di garis depan, menghunus dua pedang. Tragisnya, ia (semoga Allah meridhoinya) dibunuh oleh budak Abyssinia Wahshi bin Harb. Wahshi telah dijanjikan kebebasan oleh Hind binti Utba sebagai imbalan atas kematian Hamzah.
Nabi Muhammad ﷺ sangat sedih atas kehilangan pamannya, yang selalu mendukung dan membelanya. Hamzah (semoga Allah meridhoinya) dengan penuh kasih sayang dipanggil “Singa Allah” oleh Nabi (saw). Setelah ia mati syahid, Nabi Muhammad ﷺ menyebutnya sebagai “Guru dari semua syuhada.”
5.Peristiwa Kelahiran Imam Al-Bukhari di bulan Syawal. Imam Al-Bukhari yang terhormat, dengan nama lengkap Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, adalah seorang ulama Islam terkemuka. Ia juga seorang penyusun hadis, yang mencatat perkataan dan tindakan Nabi Muhammad ﷺ.
Imam Al-Bukhari lahir pada tanggal 13 bulan Syawal tahun 810 M di Bukhara, Uzbekistan. Ia mengabdikan hidupnya untuk bepergian dan mempelajari hadis dari para ulama di seluruh dunia Islam.
Ia menyusun koleksi hadis yang paling autentik, Sahih Al-Bukhari. Kitab ini menjadi kitab terpenting kedua setelah Al-Qur’an dalam ilmu pengetahuan Islam. Kontribusinya dalam melestarikan dan menyusun hadis telah memberikan dampak yang langgeng pada pendidikan Isla
6.Wafatnya Imam Ja’far Al-Sadiq. Imam Ja’far al-Sadiq di bulan Syawal, seorang ulama yang dihormati dan cicit dari Nabi Muhammad ﷺ, adalah seorang perawi hadis terkemuka. Ia mewariskan ilmu dari ayahnya kepada ulama terkemuka seperti Imam Malik, Abu Hanifah, dan Sufyan al-Thawri. Meskipun sezaman, Imam Abu Hanifah meminta nasihat Imam Ja’far tentang masalah hukum suci. Imam Ja’far memiliki sekolah hukumnya (madzhab) sendiri dan sekaligus masyhur sebagai seorang mujtahid. Sebagian umat Islam meyakini Imam Ja’far wafat pada tanggal lima belas Syawal tahun 148 H di Madinah.
Demikian sekelumit esai islami tentang bulan Syawal: sejarah, keutamaan dan 6 peristiwa penting di dalamnya. Semoga bermanfaat.