Authenticity, Otentisitas, Keaslian Akun Instagram (IG)

Membuka kembali Instgram (IG) lalu menemukan announcement tentang authenticity measures on instagram, otentisitas, keautentikan, keaslian akun Instagram. Penguman tersebut terbit bulan Agustus tahun 2020. Dan saat mengakses pekan ini, semakin menemukan relevansinya

Saya bergabung di Instagram belum lama, sejak bulan April tahun 2020, saat bulan Ramadhan. Selang beberapa saat setelah Blog Artikel Opini Review dan Esai ini meluncur. Tidak banyak posts, real, atau share lainnya di Instagram. Karena masih sebatas pengguna saja.

Pekan ini saya mencoba mengeksplorasi lewat artikel esai digital ini untuk catatan personal. Atau mungkin perlu sekadar untuk bahan bacaan pengguna Instagram. Untuk menambah wawasan berbudaya digital dan bermedia sosial.

Authenticity on Instagram

4 (empat) aspek utama dalam otentisitas akun di Instagram meliputi, otentitsitas akun, langkah konfirmasi keaslian akun demi keamanan dan pertanggungjawaban. Juga penangguhan hingga penghapusan

  1. Otentisitas Akun. Kami ingin konten yang Anda lihat di Instagram bersifat autentik dan berasal dari orang sungguhan, bukan bot atau pihak lain yang mencoba menyesatkan Anda.
  2. Konfirmasi Keaslian Akun Instagram.Mulai hari ini, kami akan mulai meminta orang untuk mengonfirmasi siapa yang berada di balik sebuah akun saat kami melihat pola perilaku yang berpotensi tidak autentik.
  3. Keamanan dan Pertanggungjawaban. Dengan meminta orang di balik akun untuk mengonfirmasi informasi mereka, kami akan dapat lebih memahami saat akun mencoba menyesatkan pengikutnya, meminta pertanggungjawaban mereka, dan menjaga komunitas kami tetap aman.
  4. Penonaktifan dan Penghapusan. Jika suatu akun memilih untuk tidak mengonfirmasi informasinya, kontennya mungkin akan menerima distribusi yang lebih sedikit, atau akun tersebut mungkin dinonaktifkan

Sebagai pengguna Instagram, ada baiknya membaca, memahami dan mengetahui aspek-aspek di atas. Kita bisa mengakses rincian dari 4 aspek di atas lebih lanjut melalui link ini: Introducing New Authenticity Measures on Instagram.

Instagram dan Dunia Maya

Instagram meluncur pada 6 Oktober 2010, dan telah berkembang sedemikian rupa hingga mampu mengumpulkan 25.000 pengguna dalam satu hari. Ini merupakan bagian dari sejarah panjang terbentuknya dunia maya (cyberspace) dan komunitas daring (online).

Dunia maya (cyberspace) adalah dunia daring jaringan komputer dan khususnya Internet. Instagram punya daya ikat interaksi sosial daringnya ke dunia maya dan membentuk komunitas-komunitas. Komunitas di dunia maya ini memiliki ciri tidak adanya keterhubungan yang merupakan hasil aktivitas fisik manusia dalam realitas luring (off-line).

Ciri tidak adanya keterhubungan secara fisik inilah yang kemudian membuka peluang terjadinya proses inauthenticity di dunia maya. Termasuk Instagram, Facebook, X dan lain sebagainya,

Baca juga: Akun Facebook Diretas, Kenali 5 Ciri Berikut Ini

Sejarah dunia maya terbentuk dapat ditelusuri kembali ke pengembangan Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) pada tahun 1960-an, yang merupakan cikal bakal internet modern. Pada masa itu, dunia maya berguna terutama untuk keperluan akademis dan militer. Ini pra dan kondisi dunia maya era 1960-an-1980-an.

Selanjutnya, pada eriode saat ini (2010-an – sekarang) kehadiran dunia maya semakin meluas dalam kehidupan sehari-hari. Komputasi awan (cloud computing), IoT, dan kecerdasan buatan semakin meningkatkan ketergantungan kita sepenuhnya pada dunia maya. Namun, dalam pertumbuhan ini ada yang mengiringi, yaitu meningkatnya ancaman dunia maya, yang menempatkan keamanan dunia maya di garis depan.

Keaslian Akun Instagram

Kemudian, 4 aspek yang menjadi konsen dasar Instagram di dunia maya, disodorkan kepada pengguna dan komunitas. Agar apa ? Agar pengguna dalam kapasitas sebagai individu maupun sebagai komunitas di Instagram mengerti, memahami, menaati dan bertanggungjawab atas keaslian akun Instagramnya.

Authenticity, otentisitas, keaslian berarti menjadi lebih manusiawi, dan karenanya terbuka, jujur, dan dapat dipercaya. Authenticity, otentisitas, keaslian berbeda sama sekali dalam pencitraan, yang berarti menjadi tidak sempurna, karena menafikan geniunitas, menafikan fitrah.

Baca juga: Mengulik Akun WordPress.Com, Memperbarui Data Informasi

Menjadi otentik, asli tanpa pencitraan di Instagram dimulai dari akun yang dipilih dalam penggunaan yang lebih luas. Akun anda, jejak digital anda. Untuk tetap ada pada citra diri yang otentik tidak harus memaksakan diri untuk berkamuflase dan sekuat tenaga untuk melakukan pencitraan akun.

Pada akhirnya, authenticity, otentisitas, keaslian akun Instagram (IG) dikembalikan kepada individu masing-masing pengguna. Sebagai penyedia platform media sosial di dunia maya, Instagram sudah memberikan rambu-rambu. Lalu, tetap tampil otentik atau pencitraan, itu pilihan. Semoga literasi media sosial kita terus meningkat seiring meningkatnya budaya digital.

Terima kasih untuk Anda berkenan menemukan Kami di X Twitter juga Instagram dan Facebook

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button