7 Fakta di Masjidil Haram Penuh Makna Bagi Umat Islam

Di Masjidil Haram ada 7 (tujuh) fakta berupa tempat, bangunan dan benda yang penuh makna secara spiritual dan mustajabah bagi umat Islam, yaitu Ka’bah, Hajar Aswad, Pintu Ka’bah, Hijir Ismail, Maqam Ibrahim, Safa dan Marwah, dan Sumur Zam Zam.

Mengapa 7 (tujuh) tempat, benda dan bangunan di sekitar Masjidil Haram menjadi tempat penuh makna secara spiritual bagi Umat Islam? Karena tempat-tempat dan bangunan tersebut memiliki landasan spiritual baik di dalam Al-Qur’an maupun Hadits Rasulullah Muhammad SAW,

Landasan dan dalil dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits menunjukkan campur tangan Allah SWT dan Rasulullah Muhammad. Yaitu dalam hal menempatkan kedudukan, makna dan fungsi tempat dan bangunan tersebut dalam konteks Ibadah (Shalat, Haji dan Umrah) Umat Islam.

Bagi yang pernah menunaikan Ibadah Haji, tentu bisa mendeskripsikan dan menarasikan keberadaan 7 fakta di Masjidil Haram. Dan atas alasan tersebut, saya –yang sudah menunaikan ibadah haji di tahun 2019 – membuat catatan review ini. Sebagaimana saya pernah menuliskan  25 Perjalanan Fisik Ibadah Haji yang Perlu Anda Ketahui.

Berikut ini ulasan, review, tinjauan singkat atas Ka’bah, Hajar Aswad, Pintu Ka’bah, Hijir Ismail, Maqam Ibrahim, Safa dan Marwah, dan Sumur Zam Zam.

1.Ka’bah Baitullah

Ka’bah yang suci adalah bangunan berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram. Keududukan dan fungsi Ka’bah sebagai episentrum arah yang sama yaitu arah kiblat semua umat Islam di dunia saat melaksanakan shalat.

Kemudian, semua Jamaah yang sedang melaksanakan ibadah Haji dan Umrah, menghadap ke arah kiblat yang sama. Bahkan sama-sama dari jarak yang cukup dekat, yaitu menghadap ke Ka’bah Baitullah.

Baca juga: Ka’bah, Selayang Pandang Sejarah dan Tinjauan Singkat

Makna spiritualitas Ka’bah yang paling dalam bagi Umat Islam bisa ditemukan pada saat Shalat di pelataran Masjidil Haram, menghadap ke Ka’bah. Pada saat thawaf mengelilingi Ka’bah. Pada saat menyentuh dinding Ka’bah, juga pada saat memandang Ka’bah dari dekat dengan penuh penghayatan.

Bagi umat Islam, Ka’bah, satu dari 7 (tujuh) fakta di Masjidil Haram, sepenuhnya terbalut dengan dimensi ibadah, penghambaan kepada Allah SWT. Itu sebabnya banyak sekali makna spiritualitas bagi umat Islam, yang bisa memancar dan terasa darinya. Silakan baca Falya’buduu Rabba Haadzal Bait dan Spiritualitas Ka’bah

2.Pintu Ka’bah dan Kuncinya

Dalam sejarahnya, Ka’bah memiliki 2 (dua) pintu, pintu masuk dan pintu keluar. Akan tetapi, telah mengalami modifikasi dan renovasi. Sehingga saat ini, hanya ada 1 (satu) pintu Ka’bah yang ditampakkan ke publik.

Sejak awal mulanya, pintu Ka’bah telah menjadi salah satu dari 7 fakta penting bangunan peradaban umat Islam yang penuh makna spiritual. Pintu Ka’bah telah mengalami beberapa perubahan besar sepanjang sejarah. Dari yang terbuat dari kayu, baja, perak, hingga emas. Saat ini, Bab ar-Rahmah terbuat dari emas murni dan bertuliskan ayat-ayat Al-Quran.

Baca juga: Makna Masjidil Haram Sebagaimana Disebut di Dalam Al-Qur’an

Pintu Ka’bah (Bab Ar-Rahmah), merupakan bagian dari bangunan Ka’bah yang sulit terjangkau oleh umat Islam yang melaksanakan ibadah Haji dan atau Umrah. Sebagaimana sulitnya menjangkau Hajar Aswad untuk menciumnya.

Saat ini, hanya orang-orang yang diberi wewenang oleh keluarga Al-Shaibi, penjaga Ka’bah (dan pemegang Kunci Pintu Ka’bah, yang diizinkan untuk beribadah di dalam Ka’bah Baitullah tersebut dua kali setahun. Termasuk pejabat pemerintah, tamu istimewa, dan pejabat tinggi.

3.Hijir Ismail Penuh Keutamaan

Hijir Ismail adalah bagian dari 7 fakta di Masjidil Haram berupa pelataran yang menyatu dengan bangunan Ka’bah dengan pembatas tembok rendah melengkung. Syair bulan Rajab Wa Asra, menyatakan: dari Hijir Ismail ini, Nabi Muhammad SAW memulai perjalanan Isra Mi’raj dalam bimbingan Allah SWT melalui malaikat JIbril.

Saat menjalankan ibadah haji tahun 2019, saya berkesempatan melaksanakan Shalat Sunnah di Hijir Ismail. Menariknya, kami diberi kemudahan saat antri dan masuk ke area Hijir Ismail. Sebagaimana umat Islam lain, saya meyakini ada makna spiritual penuh keberkahan bisa melaksanakan shalat di area Hijir Ismail. Ini sikap iman yang memiliki landasan.

Di antara keutamaan Hijir Ismail adalah sebagai tempat pelaksanaan shalat sunnah di dalamnya. Sebuah hadits riwayat Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Wahai Abu Hurairah, di pintu Hijir Ismail ada malaikat yang selalu mengatakan kepada setiap orang yang masuk dan shalat dua rakaat di Hijir Ismail; kamu telah diampuni dosa-dosamu. Maka mulailah dengan amalanmu yang baru”.

Hadits lain riwayat Aisyah menyatakan, ”Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin shalat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka’bah”. Tempat ini dalam kontrol ketat oleh pihak security Makkah karena sering terjadi pemadatan pengunjung.

4.Hajar Aswaj, Batu dari Surga

Abdullah bin Abbas – sepupu Nabi Muhammad SAW meriwayatkan bahwa Nabi berkata: “Batu Hitam (Hajar Aswad) turun dari Surga dan warnanya lebih putih dari susu, tetapi dosa-dosa anak Adam membuatnya menjadi hitam.”

Umat Islam meyakini bahwa Hajar Aswad adalah batu dari surga yang Allah SWT kirimkan kepada Nabi Ibrahim As melalui malaikat Jibril. Nabi Ibrahim AS menempatkan Hajar Aswad batu dari Surga di salah satu sudut bangunan Ka’bah.

Baca juga: Peristiwa Fathu Makkah 20 Ramadhan 8 Hijriyah

Hajar Aswad bukan merupakan bangunan atau sebuah tempat. Melainkan entitas benda. Menjadi salah satu dari 7 (tujuh) fakta di Masjidil Haram, yang menempal di salah satu sudut Ka’bah. Kedudukan Hajar Aswad memiliki dan penuh makna spiritual dan arti yang lebih penting bagi umat Islam, dulu, sekarang dan di masa yang akan datang.

Menurut ulama Islam, doa maqbul di Hajar al-Aswad dan pada Hari Pengadilan, batu itu akan menjadi saksi bagi semua orang yang telah menciumnya. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Demi Allah! Pada Hari Kiamat, Allah akan menghadirkan Hajar al-Aswad sedemikian rupa. Sehingga memiliki dua mata dan lidah untuk bersaksi atas Iman semua orang yang menciumnya.”

5.Maqam Ibrahim, Tempat Mustajabah

Maqam Ibrahim adalah batu yang memiliki bekas tapak kaki Nabi Ibrahim, terletak di sebelah Ka’bah, di antara Pintu Ka’bah dan Hijir Ismail. Merupakan bangunan khusus juga tempat mustajabah, yang secara spiritual sangat tinggi kemungkinan terkabulkannya (permohonan) doa permintaan (pertolongan) di sana.

Baca juga: Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in, Makna dan Pengertian

Ini yang menjadi alasan mengapa Maqam Ibrahim menjadi tempat mustajabah dan pasti penuh makna spiritual bagi umat Islam. Yaitu, melaksanakan Shalat di sekitar Maqam Ibrahim ini sesuai dengan perintah Allah SWT: ”Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan ambillah (jadikanlah) sebagian Maqam Ibrahim itu sebagai tempat shalat. (Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 125)

Umat Islam wajib meyakini perintah itu. Sebisa meungkin mengupayakan untuk melaksanakan shalat sunnah di sekitar Maqam Ibrahim, setelah menyelesaikan putaran tahwaf yang ke-7.  Jika karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan, maka usahakan untuk memanjatkan doa di sekitar Maqam Ibrahim.

Maqam Ibrahim merupakan salah satu bangunan dan tempat dari 7 (tujuh) fakta di Masjidil Haram. Nama Maqam Ibrahim dalam bahasa Arab, berarti “tempat di mana Nabi Ibrahim Alaihissalam pernah berdiri”, bukan makam (kuburan). Ini perlu penegasan agar tidak menimbulkan salah paham. Tempat berdirinya Nabi Ibrahim As tersebut terabadikan hingga saat ini. Dan letaknya berada di dalam bangunan berbentuk Sangkar Emas.

6.Bukti Safa dan Marwah

Safa dan Marwah adalah dua bukit yang terletak di dalam Masjidil Haram, menjadi salah satu fakta penuh makna dan spiritualitas bagi umat Islam. Di antara bukit Safa dan bukit Marwah inilah, Hajar Radiallahu Anha, istri Nabi Ibrahim As, berlari-lari mencari air untuk bayi laki-lakinya, Ismail As.

Peristiwa berlari-lari Hajar ini di kemudian hari menjadi bagian dari Ibadah Haji, yaitu Sa’i. Antara Safa dan Marwah disebut Mas’a, atau tempat pelaksanaan ibadah Sa’i. Makna simbolik Sai adalah kesabaran dan keimanan Hajar (RA). Sa’i juga mengingatkan kita akan kekuatan dan kepercayaan Hajar (RA) kepada Allah (SWT).

Hajar RA, berlari di antara bukit-bukit untuk mencari air bagi putranya. Tindakan ini melambangkan kesabaran dan keimanannya yang mendalam. Ia tidak menyerah, bahkan ketika semuanya tampak sia-sia. Hal ini mengajarkan kita untuk percaya pada rencana Allah (SWT) dan tidak pernah putus asa, tidak peduli seberapa sulit situasi kita.

Melaksanakan ibadah Sa’i memiliki makna dan manfaat spiritual saat menjadi perenungan bersama antara suami dan isteri yang sama-sama melaksanakan ibadah Haji. Sa’i lebih dari sekadar tindakan fisik. Ini adalah waktu untuk mencari pengampunan dan belas kasihan Allah (SWT).

Sebab, selama pelaksanaan Sa’i ini, kita merenungkan perjuangan kita dan berdoa kepada Tuhan untuk memurnikan hati kita. Sa’i membantu kita tumbuh secara spiritual, mengingatkan kita bahwa kesulitan mengarah pada berkah ketika kita menaruh iman kita kepada-Nya. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk merendahkan hati dan berpaling kepada Allah (SWT), mencari pertolongan-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

7.Sumur Zam Zam

Sumur Zam Zam (بئر زمزم) adalah sumur air dalam yang bersejarah; terletak sekitar 20 meter di sebelah timur Ka’bah. Menjadi fakta penuh makna di dalam kompleks Masjidil Haram. Jutaan peziarah mengunjungi sumur tersebut setiap tahun saat melaksanakan ibadah haji atau umrah untuk meminum airnya.

Laman Madain Project menyatakan, sumur zam zam tersebut berada di Wadi Ibrahim (Lembah Ibrahim). Menurut tradisi Islam, sumur tersebut merupakan sumber air yang secara ajaib berasal dari Tuhan, yang muncul ribuan tahun yang lalu. Yaitu ketika putra bayi Ibrahim, Ismail As, ditinggalkan bersama ibunya, Hajar, di padang pasir, di mana ia haus dan terus menangis.

Air Sumur Zam Zam mengalir terus-menerus, menyembur secara ajaib saat Hajar tidak lagi dapat menemukan air. Sumber mata air Zam Zam, air yang masuk ke dalam sumur dari cakrawala yang berbatu. Nama sumur ini berasal dari frasa Zome Zome, Zami Zami, yang berarti “berhenti, berhenti”, sebuah perintah yang diulang-ulang oleh Hajar saat ia berusaha menahan mata air tersebut.

Saat ini, keberadaan bangunan dan letak Sumur Zam Zam tidak terlihat secara publik. Saat salah satu musim pemugaran Masjidil Haram yang paling ekstensif, bangunan area Sumur Zam Zam dipindahkan dari lokasi aslinya. Tujuannya, untuk memudahkan pengendalian massa, agar tidak menghalangi jalannya Thawaf, saat jutaan jamaah akan mengelilingi Ka’bah.

Demikian artikel review tentang 7 fakta di Masjidil Haram Ka’bah, Hajar Aswad, Pintu Ka’bah, Hijir Ismail, Maqam Ibrahim, Safa dan Marwah, dan Sumur Zam Zam yang penuh makna dan spiritualitas bagi Umat Islam.

Terima kasih untuk Anda berkenan menemukan Kami di X Twitter juga Instagram dan Facebook

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button